Atraksi Wisata

Menyewakan Pakaian Adat

Deskripsi singkat:

  1. Wisatawan bisa langsung datang ke Galeri Adat (GMaps),
  2. Petugas di galeri akan menjelaskan pakaian apa saja yang tersedia dan yang cocok dipakai oleh wisatawan,
  3. Wisatawan akan dipersilahkan memilih pakaian yang akan mereka pakai,
  4. Petugas Galeri akan menyiapkan dan membantu mengenakan pakaian adat yang diminta,
  5. Selesai berpakaian wisatawan siap untuk di foto dalam berbagai gaya, seperti pada cuplikan ini (klik).

Detail Paket Sewa Pakaian Adat:

  • Untuk anak-anak dan dewasa; sewa pakaian saja/langsung foto di pelaminan
  • Harga sewa Rp 50.000,
  • Jika menggunakan suntiang dikenakan tambahan sebesar Rp 50.000,
  • Jika ingin menggunakan make up dikenakan biaya jasa make up sebesar Rp 150.000.

Demonstrasi Pembuatan Karupuak Sanjai (Keripik Sanjai) Tradisional

Detail untuk kegiatan Demonstrasi Pembuatan Karupuak Sanjai (Keripik Sanjai) Traditional:

  • Harga 1 paket untuk 10-12 orang: Rp 1.000.000 (dimana akan digunakan untuk keperluan membeli bahan seperti ubi kayu, minyak dll)
  • Nantinya rombongan akan dapat 1 bungkus keripik biasa dan 1 keripik sanjai balado.
  • Jika rombongan lebih dari 12 orang akan dikenakan tambahan biaya sebesar Rp 50.000 per orang (untuk per orangnya nanti akan mendapat 1 bungkus keripik biasa dan 1 keripik sanjai balado).
  • CatatanKhusus untuk kegiatan memotong di atas paha (seperti yang terlihat pada cuplikan berikut (klik)), demi menjaga keselamatan pengunjung, maka tidak diizinkan untuk dicoba oleh pengunjung, dikarenakan pisau yang digunakan sangat tajam dan berbahaya.

Tahapan dalam Pembuatan Karupuak Sanjai:

1. Ubi kayu dikupas menggunakan pisau yang tajam,

2. Setelah dikupas Ubi dicuci dengan air bersih,

3. Pemotongan ubi di atas paha dengan beralaskan kain, seperti pada cuplikan berikut ini (klik), dengan menggunakan pisau khusus baik dengan potongan memanjang atau pun melebar (bulat), serta panjang-panjang untuk kerupuk maco dan dadu-dadu untuk kerupuk cancang.

Untuk lebih menarik bagi wisatawan nanti akan ditampilkan atraksi pembanding yang menggunakan alat pemotong.

4. Ubi yang sudah di potong di goreng dalam minyak panas dalam kuali yang besar menggunakan minyak goreng. Selama penggorengan diaduk beberapa kali sampai kuning dan garing, lalu diangkat dan ditiriskan minyaknya. Proses penggorengannya dapat dilihat dalam tayangan berikut (klik),

5. Untuk kerupuk sanjai biasa, setelah dingin bisa langsung di kemas. Sedangkan untuk Sanjai Balado, dilanjutkan dengan tahapan pemberian lado (cabe), baru kemudian dikemas atau dibungkus sesuai dengan ebrat yang diinginkan,

6. Pada setiap tahap yang dilakukan, wisatawan diizinkan untuk mencoba, kecuali yang memotong ubi di atas paha ini memang hanya dilakukan oleh orang yang sudah profesional, jika diberikan untuk mencoba kepada wisatawan dikhawatirkan kurang aman, tapi tahapan lainya boleh dicoba oleh wisatawan.

Cuplikan pembuatan Karupuak Sanjai (klik).

Penampilan Kesenian Khas Daerah

1. Tari Pasambahan dengan 9 orang penari wanita  yang terdiri atas 6 orang penari menggunakan pakaian adat minang, dan 1 orang pembawa carano (tempat sirih), dimana 1 orang penari memakai pakaian adat dan suntiang, didampingi 2 orang pendamping juga menggunakan pakaian adat, biasanya  pada saat menyambut kedatangan rombongan wisatawan (dapat dilihat dalam cuplikan berikut (klik)).

2. Tari pasambahan juga diikuti dengan penampilan atraksi silek (silat) oleh 2 orang pemain silat yang tampil sebelum pembawa carano menyuguhkan sirih kepada para tamu (Klik disini untuk melihat tayangannya).

3. Penyuguhan sirih dengan Carano kepada para tamu oleh 3 penari, 1 pembawa Carano dan 2 orang pendamping yang membukakan penutup carano dan 1 orang mempersilahkan tamu untk mengambil sirih yang ada di carano sebagai tanda penghormatan

4. Semua tahapan 1 sampai 3 diikuti dengan musik traditional dari alat musik Tambua Tansa yang dimainkan oleh anak-anak sanggar dan juga suliang

5 Setelah penampilan tari penyabutan tamu selesai akan dilanjutkan dengan penampilan tari yang lain dari adik-adik aggota sanggar sesuai dengan permintaan atau paket yang disediakan

7. Bagi wisatawan yang berminat untuk mencoba gerakan tari dan silat serta mau mencoba memainkan alat musik Tambua Tansa akan dipandu langsung oleh adik-adik anggota sanggar (Lihat cuplikannya (klik)).

Silakan dicaliak cuplikan sakijok dari Sanggar Bajurai Ameh! (klik)

Babendi-Bendi

1. Bendi di hias dan dirapikan sampai siap untuk dinaiki penumpang (wisatawan), seperti pada cuplikan berikut (klik).

2. Kusir akan membawa bendi ke gerbang Kampuang wisata sanjai untuk menunggu dan menaikkan wisatawan yang akan naik bendi keliling desa wisata

3 Setelah semua penumpang naik, kusir akan mulai menjalankan bendi dari gerbang keliling desa, sambil bercerita tentang desa wisata sanjai

4. Bendi akan berhenti di tempat-tempat tertentu, seperti melihat galeri, homstay, tempat pembuatan kerupuk sanjai, peternakan itik, pembibitan ikan, peternakan ayam bangkok dan lainnya

5. Bendi sampai kembali di gerbang utama tempat awal penumpang naik untuk menurunkan penumpang

6. Alternatif lain penumpang bisa diturunkan di tempat yang diinginkan, misalnya di sentra kerupuk saniai atau di Galeri Adat dan lainnya di Desa Wisata Sanjai (klik).

Cubolah kaliliang kampuang sanjai jo bendi sanak! (klik)

Prosesi Pernikahan Secara Adat

Gambaran Kegiatan:

  1. Persiapan Pernikahan, acara mencari dan mendudukan gelar yang akan dipakaikan kepada calon pengantin laki-laki bersama ninik mamak dan keluarga besar, didahului dengan acara pamitan dan minta maaf dari calon mempelai laki-laki kepada seluruh anggota keluarga yang hadir dan menentukan siapa saja yang akan ikut mengantar pergi nikah, serta teknik ibu-ibu pergi menyalang kandang (mengunjungi rumah menantu/pengantin perempuan) setelah selesai acara ijab qabul. Kemudian ditutup dengan acara doa.
  2. Mengantar pergi nikah dan acara manyalang kadang (membawa beras yang dibungkus pakai kain di kepala. manjujuang bareh) ke rumah anak daro/menantu perempuan (klik untuk melihat video).
  3. Manjapuik anak daro/pengantin perempuan untuk dibawa ke rumah mertua/rumah pengantin laki-laki. Setelah turun dari mobil biasanya diarak berjalan kaki menuju rumah mertua diiringi dengan musik traditional tambua (klik untuk melihat video).
  4. Penyambutan anak daro di depan rumah mertua secara adat.
  5. Makan bajamba menemani anak daro dan rombongan makan di rumah mertua.

Makan Bajamba Dan Baseprah ( Dihidang Secara Adat)

Detail Paket yang ditawarkan untuk Makan Bajamba dan Baseprah:

  • Untuk 2 jamba (maksimal 12 orang)
  • Harga per orang Rp 75.000. 
  • Jika hanya 1 jamba (maksimal 6 orang)
  • Harga 1 paket Rp 1.000.000 ( karena lauknya lengkap secara adat) 
  • Jika pada saat kedatangan tamu ingin disambut dengan tarian khas adat Minangkabau, maka akan dikenakan tambahan biaya:

Gambaran kegiatan untuk Makan Bajamba dan Baseprah ( Dihidang secara adat):

  1. Penyelenggara menerima pesanan tamu yang akan memesan makan bajamba atau dihidangkan pakai seprah,
  2. Penyelenggara menyiapkan makanan adat sesuai dengan jamba yang sesuai dengan standar adat,
  3. Menunggu tamu yang akan datang,
  4. Setelah tamu datang langsung diajak ke hidangan yang sudah disiapkan dan diberi semacam hantaran teknis makan bajamba (klik untuk melihat video terkait),
  5. Setelah semua siap, tamu dipersilahkan makan bersama dengan jamba atau masing-masing di piring di depan seprah,
  6. Selesai makan tamu dipersilahkan makan hidangan penutup,
  7. Ucapan terima kasih dari tuan rumah dan pelepasan tamu.